![]() | |
gambar ilustrasi google |
Seringkali
orang yang membeli rumah kedua dengan tujuan investasi tidak diikuti oleh
pertimbangan bagaimana pembelian rumah tersebut akan mempengaruhi aspek lain
dalam kehidupan finansialnya. Hal ini tentunya bisa menimbulkan masalah di
kemudian hari.
Karena
itu Anda harus menyadari bahwa memiliki rumah tambahan bisa sangat mempengaruhi
kehidupan Anda, terutama dari segi keuangan. Walaupun memiliki satu, dua atau
tiga buah rumah sekaligus sebagai investasi adalah tujuan yang baik, tetapi itu
bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai segala tujuan keuangan Anda.
Pada
kenyataannya, bagaimana Anda menangani masalah pembiayaan rumah kedua tersebut
akan menentukan juga apakah Anda bisa menangani masalah keuangan Anda yang
lain. Untuk itu, mari kita sama-sama membuat perhitungan tentang pembiayaan
rumah tersebut dalam hubungannya dengan perencanaan keuangan Anda.
Sebut
saja Anda membeli rumah ini dimaksudkan untuk investasi. Adapun cicilan rumah
Anda disebutkan masih akan berlangsung selama 5 tahun lagi dengan cicilan
perbulan Rp 500 ribu. Anda juga memiliki simpanan di bank Rp 8 juta. Pertanyaan
nya adalaha apakah sebaiknya simpanan tersebut Anda bayarkan semua untuk
pelunasan sebagian rumah atau digunakan untuk perbaikan rumah saja.?
Satu
hal yang paling penting Anda sadari adalah bahwa sepanjang Anda memiliki rumah
yang dibeli baik secara tunai maupun kredit maka untuk selanjutnya Anda akan
memiliki pengeluran rutin untuk biaya perawatan rumah seperti pajak, listrik,
air, telepon, renovasi, dan lain-lain.
Beban
pengeluaran ini tentunya akan menjadi lebih besar lagi jika rumah tersebut
dibeli dengan kredit, di mana setelah mengambil KPR Anda sekarang memilki
cicilan hutang rumah dalam jangka panjang . Memang benar pada umumnya harga
rumah mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, tetapi hal ini sangat dipengaruhi
oleh lokasi rumah. Karena itu jika pembelian rumah dimaksudkan untuk investasi
maka yang terbaik adalah membelinya dengan tunai atau jika mengambil KPR
sebaiknya cepat dilunasi. Mengapa demikian ?
Jika
membeli dengan tunai maka biaya lainnya bisa ditekan sekecil mungkin, sedangkan
bila membeli secara kredit maka kenaikan nilai rumah otomatis akan banyak
berkurang karena Anda harus membayar bunga kredit dan biaya lainnya. Sehingga kemungkinan
hasil investasi rumah tidak sebesar yang diharapkan, mengingat nilai jual rumah
tersebut belum tentu lebih besar jika dibandingkan dengan seluruh jumlah
cicilan kredit rumah dan biaya lainnya yang sudah Anda keluarkan.
Namun
demikian, dalam jangka panjang, misalnya 20 atau 30 tahun lebih, selisih antara
nilai jual rumah dan biaya serta bunga kredit yang Anda bayarkan biasanya akan
cukup besar karena setelah 20 - 30 tahun, nilai jual rumah Anda bisa dipastikan
akan cukup tinggi. Tapi ingat, ini terjadi setelah 20 - 30 tahun.
Karenanya,
jika investasi rumah Anda ini memang untuk jangka panjang, maka saya anjurkan
meneruskan cicilan. Dan dalam masa mengangsur ini sebaiknya Anda mencari sumber
dana lain untuk membayar cicilan rumah tersebut sehingga biayanya dapat ditekan
sekecil mungkin, misalnya dengan menyewakannya kepada pihak lain sehingga
pendapatan dari uang sewa dapat menutup cicilan kredit rumah. Harga sewa rumah
yang ideal tentunya sebesar Rp 500 ribu/bulan atau Rp 6 juta /tahun sehingga bisa
menutup biaya cicilan rumah.
Nah,
agar rumah tersebut layak disewakan, tentunya Anda harus melakukan renovasi, di
mana biayanya bisa diambil dari simpanan Anda dan sisanya bisa Anda tabung atau
depositokan kembali.
Namun
jika investasi rumah Anda adalah untuk jangka pendek, yaitu di bawah 10 tahun,
maka sebaiknya Anda memilih untuk melunasi sebagian hutang KPR Anda agar biaya
bunga yang Anda keluarkan bisa banyak berkurang. Sehingga total pembelian rumah
tersebut bisa jauh lebih murah.
Bila
Anda mengatakan bahwa Anda masih memiliki simpanan Rp 8 juta dalam rekening
Anda, maka dana ini bisa digunakan untuk pelunasan sebagian, tapi sebelumya
harus diperhitungkan dahulu apakah akan ada pengeluaran jumlah besar dalam masa
5 tahun tersebut yang akan menghabiskan simpanan Anda seperti biaya pendidikan
anak-anak, pernikahan, dan lain-lain. Jika ada, maka sebaiknya jangan pakai
semua simpanan Anda yang Rp 8 juta tadi, tapi mungkin sebagian saja, atau malah
tidak sama sekali.
Misalnya,
anak Anda akan membayar biaya pendaftaran sekolah sebesar Rp 2 juta dalam 2
tahun lagi, maka pelunasan rumah yang dibayar mungkin bisa sebesar Rp 6 juta
saja, karena yang Rp 2 juta disimpan untuk biaya sekolah anak Anda. Dengan
demikian, pada saat diperlukan dana pendidikan tersebut sudah tersedia sehingga
Anda tidak kebingungan karena sudah dipersiapkan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar